Bismillah
Hari ini saya mulai tantangan baru bersama aisyah, merapikan mainan sendiri.
Selama ini sebenarnya sudah sering juga sounding agar aisyah mau merapikan mainannya sendiri setelah selesai main.
Tapi masih banyak toleransinya karna pengen cepat rapi. Atau kadang karna saya juga ada kesibukan mengerjakan hal lain jadi dibiarkan saja aisyah main sesuka hati.
Dan akhirnya rumah seperti kapal pecahh😂😂😂
Mu marah?? Gak mungkin...jadinya cuma berkata dalam hati...sabaarrr, itu artinya anak mu sehat dan cerdas😁
Coba aja kalau anak lagi sakit atau lagi pergi kerumah mbah utinya, rumah memang rapi, tapi sepiiii😣
Jadi, saat rumah berantakan pun kita tetap harus bersyukur😊. Dari pada marah-marah mending ikutan aja main😃😃
Tapi bagaimanapun naluri emak-emak pasti pengen rumahnya agak rapi saat suami datang atau ada tamu datang ya kan.
Walau tamunya bilang "wajar aja kalau punya anak kecil emang begitu, rumah gak bisa rapi"
Tetap aja malu😂
Baik, Kali ini saya akan mulai berusaha konsisten mengajarkan aisyah agar mau merapikan mainannya sendiri, tanpa harus marah-marah dan tanpa paksaan.
[ ] Buat kesepakatan
[ ] Temani bermain
[ ] Temani saat merapikan mainan
[ ] Apresiasi saat anak mau selesai merapikan mainan
[ ] Sering-sering sounding akibat mainan yang berantakan (bisa keinjak, mainan hilang, anak bisa jatuh kepleset )
[ ] Tegas menjalankan kesepakatan, tidak boleh main yang lain sebelum mainan dirapikan
[ ✅] Buatkan tempat mainan khusus yang menarik dan sesuai klasifikasi jenis mainan anak
Semangat!!
Semoga Umi juga bisa selalu semangat belajar 💪💪
#harike5
#Tantangan10hari
#Gamelevel2
#KuliahBundaSayang
#MelatihKemandirian
#InstitutIbuProfesional
0 komentar
Silahkan Tinggalkan komentar anda...