UMI JANGAN KERJA_Tantangan Komunikasi Produktif Day 8

By Norhalimah Amd.Keb - 00.30

Bismillahirrohmanirrohim


Cukup berat saat mulai menulis cerita hari ini, karena tantangan yang saya hadapi hari ini juga berhubungan dengan peran saya sebagai seorang IBU.

Suatu hal yang sebenarnya sudah menjadi pilihan saya untuk menjadi IBU dan juga sebagai BIDAN yang bekerja shift. Tapi terkadang naluri sebagai IBU terasa begitu kuat dan seringkali merasa ingin segera berhenti dari pekerjaan sekarang.

Terutama hari ini. Seperti biasa jadwal saya shift siang masuk jam 14.00 wita. Biasa berangkat jam 13.45. sejak pagi saya dan aisyah sudah asyik bermain, sampai dia tidak tertidur di jadwal biasanya.

Banyak aktifitas yang kami lakukan dari aktifitas bantu cuci dan jemur pakaian, main bola, main mobil-mobilan, baca buku cerita, dan terakhir nonton cerita seri ibadah tentang doa-doa dan lainnya  di Smarthafiz. Biasanya dia setelah baca buku atau nonton sebentar sudah tertidur, tapi tidak kali ini.

Sampai waktunya saya hendak siap-siap berangkat, aisyah yang dalam keadaan mengantuk menangis sejadi-jadinya saat saya bilang

”Umi mau siap-siap kerja ya nak”

“Engga mau, umi jangan kerja. Umi temani aisyah aja!!” jawabnya sambil menangis dan menarik tangan saya.

Saya pun dekati ia dan mengajaknya bicara sambil menatap wajahnya.

 “Tadi kan kita sudah main, sekarang umi mau kerja dulu. Nanti malam umi pulang lagi kita bobo sama-sama. Aisyah mau apa? Nanti umi belikan terang bulan ya? Atau susu coklat?”

Tetap tidak berhasil. Dia tetap menangis dan bertambah keras.

“Engga mau, mau sama Umi aja!!”

“Aisyah kan anak pintar, kaya kemarin aisyah gak nangis Umi berangkat Kerja. An ada nini yang temani aisyah” kataku masih sambil menatap wajahnya.

“Ennga mau Umi aja yang pintar” jawabnya masih sambil menangis

Ya Allah saya spontan tertawa mendengar jawabannya.haa
Biasanya dia anteng aja kalau ditinggal tapi akhir-akhir ini memang lebih sering nangis. Mungkin karena diusianya sekarang sedang masanya ingin selalu bermain bersama orang tuanya.

Padahal waktu semakin mepet, sudah jam 13.30.

Ibu yang bekerja pasti merasakan gimana rasanya dikejar waktu sedangkan anak yang menjadi amanah kita harus kita tinggalkan dalam keadaan menangis.
Kadang spontan tanpa sadar terucap kalimat dengan nada yang tinggi.
Tapi kali ini saya selalu berusaha mengontrol diri untuk menjaga emosi. Dan ingat bahwa jangan sampai membohongi anak misal dengan berkata

“ Umi gak kerja umi mau ke WC aja sebentar”

Atau

“Umi mau mindahin motor aja sebentar”

Kadang ini masih dilakukan pak suami, padahal sudah pernah juga kami obrolkan.

Anak lebih baik tau yang sebenarnya dari pada dia tau bahwa kita telah membohongi dia. Tidak baik untuk perkembangan karakter dia kedepan nya. Karna sekali lagi anak itu adalah peniru ulung.

Akhirnya setelah dengan berbagai cara berusaha mengalihkannya dengan mainan dan sebagainya tetap saja tidak berhasil.
Saya pun berangkat kerja dengan keadaan Aisyah masih menangis digendong nini. Tapi tetap sambil bilang sama nininya

“Icaah mau dadah dulu” masih sambil nangis.
MasyaAllah nak, maafin umi ya harus ninggalin aisyah. Umi masih punya tanggungjawab jadi Umi harus tetap berangkat.

Aisyah akan aman kok dengan nini, doakan umi ya mudah-mudahan bisa terwujud impian Umi punya klinik bersalin sendiri, sehingga bisa full time sama aisyah dan tetap bisa mengamalkan ilmu yang umi punya.

Amiinn!

“Tidak ada ibu yang Tidak Bekerja. Semua Ibu adalah Bekerja, bedanya hanya bekerja di Ranah Domestik atau juga bekerja di Ranah Publik

“IBU yang Profesional bukan Ibu yang Full time dirumah atau yang part time, tapi ibu yang professional adalah Ibu yang bersungguh-sungguh menjalankan perannya, baik saat di ranah domestik atau di ranah public ”

“Ibu Profesional adalah Ibu yang BAHAGIA menjalankan perannya. Sehingga melayani suami, Mendidik Anak, mengembangkan potensi diri dan peran Publik lainnya bisa berjalan beriringan tanpa ada yang dikorbankan.”

Dan saya bahagia bisa bekerja melayani pasien-pasien saya. Menjadi pribadi yang bermanfaat untuk orang lain juga ibadah insyaAllah, karna saya bekerja juga dengan izin restu Suami.

Salam ibu BEKERJA. Salam IBU Professional.

Martapura, sept 2018

#Day8
#Catatan_Umiaisyah
#gamelevel1
#tantangan10hari
#kuliahbundasayang
#komunikasiproduktif
#institutibuprofesional

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar

Silahkan Tinggalkan komentar anda...