DTT dan Sterilisasi (Proses Peralatan Bekas Pakai)

By Norhalimah Amd.Keb - 11.22


sterilisasi peralatan medisMeskipun sterilisasi adalah cara yang paling efektif untuk membunuh mikroorganisme tetapi proses sterilisasi tidak selalu memungkinkan dan praktis. DTT adalah satu-satunya alternatif dalam situasi tersebut: DTT dapat dilakukan dengan cara merebus, mengukus atau kimiawi. Untuk peralatan, perebusan seringkali merupakan metode DTT yang paling sederhana dan efisien.
“Ingat:
Agar proses DTT atau sterilisasi menjadi efektif, terlebih dulu lakukan dekontaminasi dan cuci bilas peralatan secara seksama sebelum melakukan proses tersebut”

 

DTT dengan Cara Merebus


  • Gunakan panci dengan penutup yang rapat
  • Ganti air setiap kali mendesinfeksi peralatan
  • Rendam peralatan di dalam air sehingga semuanya terendam air
  • Mulai panaskan air
  • Mulai hitung waktu saat air mendidih
  • Jangan tambahkan benda apapun ke dalam air mendidih setelah penghitungan waktu dimulai
    • Rebus selama 20 menit
    • Catat lama waktu perebusan peralatan di dalam buku khusus
    • Biarkan peralatan kering dengan cara diangin-anginkan sebelum digunakan
pengukus peralatan medis

Disinfeksi Tingkat Tinggi Sarung Tangan dengan Menggunakan Uap Air

Setelah sarung tangan didekontaminasi dan dicuci, maka sarung tangan ini siap untuk DTT menggunakan uap panas (jangan ditaburi dengan bubuk talk)
  • Gunakan panci perebus dengan tiga susun nampan kukus
  • Gulung bagian atas sarung tangan sehingga setelah DTT selesai sarung tangan dapat dipakaikan tanpa membuat terkontaminasi baru
  • Letakkan sarung tangan pada nampan pengukus yang berlubang di bawahnya. Agar mudah dikeluarkan dari bagian atas nampan pengukus, letakkan 5-15 pasang sarung tangan dengan bagian jarinya mengarah ke tengah nampan. Agar proses DTT berjalan efektif, harap perhatikan jumlah maksimal sarung tangan dalam satu nampan (tergantung dari diameter nampan)
  • Ulangi proses tersebut hingga semua nampan pengukus terisi sarung tangan. Susun tiga nampan pengukus di atas panci perebus yang berisi air. Letakkan sebuah panci perebus kosong di sebelah kompor
  • Letakkan penutup di atas nampan pengukus paling atas dan panaskan air hingga mendidih. Jika air mendidih perlahan, hanya sedikit uap air yang dihasilkan dan suhunya mungkin tidak cukup tinggi untuk membunuh mikroorganisme. Jika air mendidih terlalu cepat, air akan menguap dengan cepat dan ini merupakan pemborosan bahan bakar
  • Jika uap mulai keluar dari celah-celah di antara panci pengukus, mulailah perhitungan waktu. Catat pengukusan sarung tangan dalam buku khusus
  • Kukus sarung tangan selama 20 menit, buka tutup panci dan letakkan dalam posisi terbalik
  • Angkat nampan pengukus paling atas yang berisi sarung tangan dan goyangkan perlahan-lahan agar air yang tersisa pada sarung tangan dapat menetes keluar
  • Letakkan nampan pengukus di atas panci perebus yang kosong di sebelah kompor
  • Ulangi langkah tersebut hingga semua nampan pengukus yang berisi sarung tangan tersusun di atas panci perebus yang kosong. Letakkan penutup di atasnya agar sarung tangan menjadi dingin dan kering tanpa terkontaminasi (tuang air perebus ke dalam wadah DTT)
"Ingat:Jangan menempatkan nampan pengukus berlubang yang berisi sarung tangan di atas meja atau tempat lain karena sarung tangan dapat terkontaminasi oleh cemaran dari luar melalui lubang bawah nampan”
  • Biarkan sarung tangan kering dengan diangin-anginkan sampai kering di dalam nampan selama 4-6 jam. Jika diperlukan segera, biarkan sarung tangan menjadi dingin selama 5-10 menit dan kemudian gunakan dalam waktu 30 menit pada saat masih basah atau lembab (setelah 30 menit bagian jari sarung tangan akan menjadi lengket dan membuat sarung tangan sulit dipakai atau digunakan)
  • Jika sarung tangan tidak akan dipakai segera, setelah kering gunakan penjepit atas pinset disinfeksi tingkat tinggi untuk memindahkan sarung tangan. Letakkan sarung tangan tersebut dalam wadah disinfeksi tingkat tinggi lalu tutup rapat (sarung tangan bisa disimpan di dalam panci pengukus yang berpenutup rapat).
    Sarung tangan tersebut bisa disimpan sampai satu minggu.

DTT Kimiawi

Bahan kimia yang dianjurkan untuk DTT adalah klorin dan glutaraldehid (Cidex®). Alkohol, iodine dan indofor tidak digolongkan sebagai disinfektan tingkat tinggi. Alkohol tidak membunuh virus dan spesies pseudomonas bisa tumbuh dalam larutan iodine. Larutan-larutan tersebut hanya boleh digunakan sebagai disinfektan jika disinfektan yang dianjurkan tidak tersedia. Lysol®, Karbol® dan Densol® (asam karbolik 5% atau fenol 1-2%) digolongkan sebagai disinfektan tingkat rendah dan tidak dapat digunakan untuk dekontaminasi atau proses DTT. Tablet formalin hanya efektif dalam suhi tinggi dan dalam bentuk gas jenuh, Penggunaan tablet formalin sangat tidak dianjurkan. Meletakkan tablet bersama sarung tangan, bahan-bahan atau perlengkapan dalam botol kaca yang tertutup tidak akan bekerja secara efektif. Formaldehid (formalin) merupakan bahan karsinogenik sehingga tidak boleh lagi digunakan sebagai disinfektan.
Larutan disinfektan tingkat tinggi yang selalu tersedia dan tidak mahal adalah klorin. Karena larutan klorin bersifat korosif dan proses DTT memerlukan perendaman selama 20 menit makan peralatan yang sudah didisinfeksi tingkat tinggi secara kimiawi harus segera dibilas dengan air matang. Lihat gambar rumus yang digunakan dalam membuat larutan.


Langkah-langkah kunci pada disinfeksi tingkat tinggi secara kimia termasuk:
  • Letakkan peralatan dalam keadaan kering (sudah didekontaminasi dan cuci bilas) ke dalam wadah dan tuangkan desinfektan
“Ingat:
Jika peralatan basah sebelum direndam dalam larutan kimia maka akan terjadi pengenceran larutan tersebut sehingga dapat mengurangi daya kerja atau efektifitasnya”
  • Pastikan peralatan terendam seluruhnya dalam larutan kimia
  • ‘Rendam peralatan terendam seluruhnya dalam larutan kimia
  • Rendam peralatan selama 20 menit
  • Catat lama waktu peralatan direndam dalam larutan kimia di buku khusus
  • Bilas peralatan dengan air matang dan angin-anginkan sampai kering di wadah disinfeksi tingkat tinggi yang berpenutup
  • Setelah kering, peralatan dapat segera digunakan atau disimpan dalam wadah disinfeksi tingkat tinggi berpenutup rapat.
DTT kateter secara kimiawi:
  • Persiapkan larutan klorin 0,5% (lihat gambar rumus)
  • Pakai sarung tangan lateks atau sarung tangan rumah tangga pada kedua tangan
  • Letakkan kateter yang sudah dicuci dan dikeringkan dalam larutan klorin. Gunakan tabung suntik steril atau DTT untuk membilas bagian dalam kateter dengan menggunakan larutan klorin. Ulangi pembilasan tiga kali. Pastikan kateter terendam dalam larutan
  • rendam kateter dengan karutan desinfektanBiarkan kateter terendam selama 20 menit
  • Gunakan tabung suntik steril atau DTT untuk membilas kateter dengan air DTT
  • Kateter dikeringkan dengan cara diangin-anginkan dan setelah ini dapat segera digunakan atau disimpan dalam wadah DTT yang bersih
“Ingat:
Selalu ikuti prinsip-prinsip pemrosesan peralatan yang benar. Sebelum menggunakan kembali benda atas peralatan yang terkontaminasi, lakukan:
  1. Dekontaminasi
  2. Cuci, bilas dan keringkan jika perlu
  3. Sterilisasi atau disinfeksi tingkat tinggi
  4. Gunakan segera atau simpan dalam wadah yang sesuai”
Sumber referensi:
Buku Acuan Palatihan Klinik, Asuhan Persalinan Normal; Asuhan Esensial, Pencegahan dan Penanggulangan Segera Komplikasi Persalinan dan Bayi Baru Lahir; JNPK-KR, Departemen Kesehatan RI, 2008

  • Share:

You Might Also Like

2 komentar

  1. mkash bwt infonya..!!!

    sya mw tnya nich s'andainy ada sisa sarung tangan dlm tmpat yg DTT dn wktu penyimpanannya mash dalam kurun wktu ( msh3/4hr ),, kmudian kita mau mnyimpan srung tngan yg baru d.DTT dan tmpatnya hanya satu itu..
    bgaimana perlakuan sarung tangan sisa itu,, apakah di.buang atau ttp d.tumpuk dg sarung tangan yg bru d.DTT itu ???????

    BalasHapus
    Balasan
    1. digabung aja dengan sarung tangan yang lama tapi sebaiknya disteril ulang lagi.

      Hapus

Silahkan Tinggalkan komentar anda...