Imunisasi DPT
adalah suatu vaksin 3-in-1 yang melindungi terhadap difteri, pertusis
dan tetanus.
Difteri adalah suatu infeksi bakteri yang menyerang
tenggorokan dan dapat menyebabkan komplikasi yang serius. Kuman penyebabnya
yaitu cynynebacterium dipditeriae.
Pertusis atau batuk rejan/ batuk seratus hari adalah
suatu penyakit akut yang disebabkan oleh bakteri barditella pertusis.
Tetanus adalah suatu penyakit akut yang sering berakibat
fatal, disebabkan oleh ekstoksin kuman clostridium tetani, yang bisa
menyebabkan kekakuan pada rahang serta kejang.
Vaksin DPT diberikan kepada anak yang berumur < 7
tahun, disimpan pada suhu 2-8oC dan diberikan melalui suntikan
secara subkutan / intramuscular pada lengan atau paha.
a. Kontraindikasi
Anak dengan gejala –gejala keabnormalan otot atau gejala
serius keabnormalan otak.
b. Jadwal
Pemberian
Imunisasi DPT diberikan sebanyak 3 kali, yaitu pada saat
anak berumur 2 bulan (DPT 1), 4 bulan ( DPT 2), dan 6 bulan (DPT 3), dengan selang waktu tidak kurnag dari 4
minggu. Booster atau ulangan dilakukan 1 tahun setelah DPT 3 pada usia
prasekolah (5-6 tahun). Jika anak mengalami reaksi alergi terhadap vaksin
pertusis, maka sebaiknya diberikan DT, bukan DPT.
c. Cara
Pemberian
Pemberian
dilakukan secara intramuscular, dan disuntikkan pada antro lateral (paha atas)
atau deltoid (lengan atas). (Vivian,Nanny Lia Dewi.2010).
d. Dosis
Tiap dosis diberikan 0,5 ml, dalam vaksin ini kekuatannya
antara 6,7 – 25 Lf untuk imunisasi rutin pada anak, dianjurkan 5 dosis pada
usia 2,4,6, 15-18 bulan dan saat masuk sekolah.
e. Efek
Samping
Pada 1-2 hari setelah mendapatkan suntikan DPT, akan
terjadi demam ringan, nyeri, kemerahan atau pembengkakan di tempat penyuntikan
untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan dapat dilakukan kompres hangat.
0 komentar
Silahkan Tinggalkan komentar anda...